Ares anak yang nakal dan suka berbohong. Hampir setiap hari dia datang. Awalnya, dia minta tongkat ajaib, sapu terbang, lalu jubah gaib. Sekarang apa lagi ya? Pikir si Petung.
“Mau jadi Harry Potter?” tanya si Petung.
Ares geleng-geleng kepala, pura-pura tidak berminat. Tapi dia tetap bertanya, “emangnya si Potter hebat ya? Bisa apa aja?”
“Si Potter nggak hebat. Tapi dia anak baik, nggak nakal!”
“Oh,” kata Ares kecewa.
“Pulang saja sana, sudah malam!”
Ares mulai memasang tampang merana.
“Jadi kamu ke sini mau minta apa lagi?” tanya si Petung agak bosan.
Kemudian Ares menarik tangan si Petung. Dia ingin menunjukkan hewan-hewan peliharaannya yang sakit. Bebek, ayam dan kelincinya tampak lemas dan murung.
“Mereka sakit mual-mual, Petung,” kata Ares pura-pura sedih.
“Emangnya kamu kasih makan apa sampai pada sakit semua?” tanya si Petung.
“Nggak dikasih makan apa-apa, kok, sumpah!” jawab Ares. Takut ketahuan berbohong, dia mencari alasan. “Maksud Ares… Bebek dikasih cacing, ayam beras, kalau kelinci dikasih makan wortel. Tapi tetep aja mereka sakit. Mereka butuh Biang Kehidupan, Petung???”
Si Petung terkejut dan sedikit emosi.
“Petung nggak punya. Yang udah mati nggak boleh dihidupkan. Yang masih hidup nggak boleh dipanjangkan,” nasehat si Petung. “Itu barang ajaib!—maksud Petung, itu barang terlarang!!!"
Si Petung memang berbohong karena dia tahu Ares akan menyalahgunakan barang tersebut. Namun si Petung jadi kalang kabut melihat Ares menangis kesetanan sampai dikira mau bunuh diri. Dia akhirnya menyerah, mengambil dengan tergesa barang permintaan Ares. Bentuknya cair seperti sirup dalam botol merica.
“Ya sudah, ini Petung kasih. Tapi bener ya buat hewan peliharaanmu aja. Jangan digunakan sendiri, nggak boleh. Janji?”
Tangisan Ares mendadak berhenti setelah menerima botol tersebut. Lalu dia langsung kabur tanpa mengucapkan terima kasih sama sekali. Si Petung sebenarnya sedikit khawatir, tapi sudah terlanjur, yasud…
Esok hari kemudian, Ares tidak kelihatan batang hidungnya. Lalu Willy datang menemui si Petung, tampaknya ingin mengembalikan sesuatu.
“Petung, kemarin Ares dikasih apa, sih?” tanya Willy penasaran.
“Anak itu minta yang aneh-aneh,” jawab si Petung masih tampak khawatir. “Dia minta Biang Kehidupan.”
Willy mendadak melongo, “Lho ini Willy mau mengembalikan biang itu. Soalnya burung Willy sembuh duluan. Ngga teler lagi.”
Si Petung sangat terkejut, sampai hampir kena serangan jantung. Lalu dia mencari-cari barang ajaib di lacinya. Rupanya dia lupa dan salah ambil karena tergesa-gesa saat itu. Botol merica yang dikasih ke Ares ternyata berisi Biang Kematian, bukan Biang Kehidupan.
*yg ada hub-nya ama HP milik JKR
No comments:
Post a Comment